Kamis, 14 November 2013

Hubungan sosial remaja

Meningkatkan Hubungan Sosial Remaja

A. Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial
Manusia tumbuh dan berkembang pada masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa langkah dan jenjang . Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangan itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi sosial merupakan proses sosialisasi yang mendudukan anak sebagai insan yang secara aktif melakukan proses sosialisasi. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial .
Hubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian, tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks. Pada jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.  

B. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja
Remaja pada tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai memperlihatkan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi berbagai lingkungan, bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur. Dengan demikian, remaja mulai memahami norma pergaulan dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak, kelompok dewasa, dan kelompok orang tua. Pergaulan dengan sesama remaja lawan jenis dirasakan yang paling penting tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja, juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup.
• Pada masa remaja , anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan . Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting , tetapi cukup sulit , karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan sesame remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup .
• Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional . Remaja sering mengalami sikap hubungan sosial yang tertuutup sehubungan dengan masalah yang dialaminya .
            • Menurut “ Erick Erison ‘ Bahwa masa remaja terjadi masa krisis , masa pencarian jati diri . Dia berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural . Sedangkan menurut Freud , Kehidupan sosial remaja didorong oleh dan berorientasi pada kepentingan seksual .
• Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok – kelompok , baik kelompok besar maupun klelompok kecil .

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
a.       Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan budaya anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga
b.      Kematangan anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
c.       Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
d.      Pedidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan(sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e.       Kapasitas Mental, Emosi, dan Integensi
Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.

D. Tips Menjalin Hubungan harmonis dengan teman
1. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu.
Jangan pernah sekalipun kamu bersikap menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat. Pelahan-lahan namun pastikan temanmu itu mendengarkannya.
2. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas.
Cobalah mengerti bagaimana karakter temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa memutuskannya.
3. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekatmu itu.
Jangan pernah sekali-kali kamu mengobral rahasia temanmu pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada sebuah permainan yang hanya bisa dimainkan oleh kamu dan temanmu.
4. Berilah dukungan dan pujilah temanmu, kesampingkan kesalahannya dan kelemahannya.
5. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu.
Kebahagiaannya adalah bahagia milikmu juga. Ikut berbahagialan atas keberhasila temanmu.
6. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain.
Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah ‘jarak’ yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat. Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin renggang.
        7. Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama.
Kembangkan sikap toleransi, fleksibelitas, asertive, empati dan belajar saling memahami.
 8. Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat kamu melakukan sebuah kesalahan padanya.Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahanmu. Begitu pula sebaliknya, berikan maaf dan lupakan kesalahannya jika ia bersalah
E. Kiat menjadi sahabat yang baik
     1. Bersikaplah terbuka. Keterbukaan tidak saja akan membuat sahabat Anda lebih mengenal Anda , tetapi Anda juga akan lebih mengenal diri sendiri.Ungkapkanlah perasaan, keinginan dan harapan-harapan Anda. Hanya dengan keterbukaan , Anda bisa bicara dari hati kehati, dan itu sangat penting bagi keintiman persahabatan.
2.  Ciptakanlah keseimbangan antara memberi dan menerima . Anda tidak cukup hanya berperan sebagai pemberi tanpa menerima atau hanya sebagai penerima tanpa memberi. Hal ini menyangkut aspek yang luas , termasuk berbagi kegembiraan dan kesedihan.
      3. Terimalah sahabat Anda sebagaimana adanya. Jadilah sahabatnya tanpa menuntutnya berubah sesuai keinginan Anda. Mungkin dia terlalu cerewet , agak cuek, sangat sensitif atau matre. Dia memang tidak sempurna dan mungkin sering melakukan hal-hal yang Anda tidak sukai.Namun jangan lupa, Andapun tidak luput dari kelemahan dan kekurangan
       4. Bila sahabat Anda mempunyai sifat atau kebiasaan yang umumnya tidak disukai orang lain dan bisa menghambat pergaulannya , ingatkanlah dia pada waktu yang tepat. Barangkali selama ini dia tidak menyadari atau belum pernah ada seorangpun yang mengkritiknya . Kalau diperlukan , berilah saran dan biarkan dia berubah sedikit demi sedikit. Supaya fair , boleh juga Anda memintanya mengkritik Anda.
       5. Bermurahhatilah. Ulurkanlah tangan ketika ia memerlukan bantuan, hiburlah ketika dia sedang sedih , dengarkanlah ketika dia mencurahkan isi hatinya, temanilah ketika dia mengalami masa-masa sulit, doronglah semangatnya dll.
      6. Berikanlah perhatian. Meskipun ia tampak tidak membutuhkannya , namun dia akan senang menerimanya. Jangan melupakan hari-hari istimewanya, bawakan oleh-oleh ketika Anda Pulang dari kota, pujilah potongan rambutnya yg bagus, tanyakan khabar keluarganya, dsb.
       7. Hargailah sahabat Anda sebagai seorang pribadi yang punya harga diri. Meskipun hubungan sudah sangat akrab , dia masih bisa tersingung dengan sikap dan ucapan Anda. Hatinya bisa terluka bila dihina,, dikecam atau dipermalukan , meskipun dalam konteks bercanda.
        8. Hormatilah privasi sahabat Anda . Bila dia menceritakan sesuatu rahasia , jangan membocorkannya karena itu berarti mengkhianati perasaannya. Ketika dia sedang ingin sendiri , jangan mengganggunya. Jangan tergoda untuk membuka buku hariannya, tas atau dompet miliknya tanpa ijin, dsb.
        9. Bila terjadi konflik , selesaikanlah segera . Mulailah mengambil inisiatifuntuk menyelesaikannya. Jangan menunda-nunda apalagi bersikap seakan-akan tidak ada masalah. Meskipun konflik bisa mengganggu hubungan persahabatan , namun bila diselesaikan dengan baik bisa membuat hubungan menjadi lebih intim.








Daftar Pustaka
B. Hur lock Elizabeth, 1999, Psikologis Perkembangan, Jakarta: Erlangga
Syamsu Yusuf, 2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Darajat Zakiah, 1995, Remaja Harapan dan Tantangan, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Elida Prayitno. 2008. Psikologi perkembangan Remaja. Angkasa raya : Padang

http// blogspot.google. Perkembangan Sosial Remaja. com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar