Dalam kelam malam aku sering mengintip keatas
sambil menopang wajah dengat tangan kananku
memejamkan mata, menikmati malam-malam
dimana ada sebuah tempat yang beratapkan langit hitam
disana bisa kulihat bintang dan rembulan
yang sering aku ibaratkan menjadi diriku
intipan itu setiap hari kulakukan,
apakah dia muncul atau tertutup awan kelabu
ketika dia muncul aku pun tersenyum sumringah
kemudian mulai bercerita tentang aku, mereka dan tempat ini
berjuta cerita, bingung, dan tawa menyelimuti
bahkan angin enggan mengganggu kami
ketika dia tidak muncul, pertanda ada gemercik hujan yang akan menemaniku malam ini
dan aku siap dengan selimut coklat yang bergambar bunga mawar
tempat itu persis ku intip di depan tirai yang penuh gantungan cinta
atau menolehkan kan kepala di jendela yang disebelahnya berpenghuni bapak cina
sekarang langitku sudah beda kawan
bintang dan rembulan jarang berkunjung meski sudah kunyanyikan sebuah syair pengikat rindu
dan hembusan angin malam membuatku tersadar bahwa semuanya telah berubah
walaupun tidak ada yang berubah dari berjuta kenangan
@Jhee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar